MAU ?



Setelah membahas panjang lebar tentang manfaat melakukan integrasi dengan AS, maka sampai di titik ini pasti akan ada yang menanyakan: “apakah AS mau menjadikan Indonesia sebagai negara bagian ke-51 ?”

AS adalah negara berbentuk federasi yang sejak berdirinya terus menerus mengalami pertambahan jumlah anggotanya (negara bagian). Ketika dideklarasikan pada tahun 1776, negara AS hanya terdiri dari 13 negara bagian, sekarang jumlah negara bagian AS sudah mencapai 50. Oleh karena itu, negara mengalami perkembangan wilayah, yang pada awalnya hanya di bagian pantai timur benua Amerika, sekarang sudah sampai ke pantai barat, plus Alaska dan Hawaii yang terpisah jarak. 



Sehingga, penampilan bendera AS pun berubah-ubah begitu ada negara bagian yang baru masuk, mengingat jumlah gambar bintang merepresentasikan jumlah negara bagian.



Sejak pertama kali dilakukan oleh Vermont, maka total sudah ada 37 wilayah yang mengajukan diri menjadi negara bagian, dan semuanya diterima dengan tangan terbuka. Jadi bila dibandingkan antara keberhasilan dan kegagalan dalam proses pengajuan menjadi negara bagian AS, maka skor-nya adalah 37:0. Ini adalah skor yang telak, sehingga bila Indonesia berencana menjadi negara bagian AS, maka kemungkinan besar akan berhasil. Apalagi didukung oleh beberapa kondisi berikut:
 
1.    GEOPOLITIK. Letak strategis Indonesia di wilayah Asia Tenggara akan memberikan manfaat besar secara geopolitik. Terutama dalam hubungannya dengan jalur perdagangan di selat Malaka.
2.    PUNYA MODAL. Bergabungnya Indonesia bukan seperti boat people (manusia perahu) yang datang dari Kuba dan mendarat di Florida tanpa punya modal apapun. Rakyat Indonesia punya wilayah yang kaya bernama nusantara, jadi tidak akan merepotkan keuangan pemerintahan federal di Washington DC. Indonesia hanya perlu payung superpower AS, serta manajemen dan efisiensi (sehingga rakyat tidak perlu bayar 100% untuk tentara karena sudah ada Pentagon, untuk Kemenlu dan lembaga-lembaaga nasional.
3.    PASAR. Dengan jumlah penduduk 255 juta penduduk, maka Indonesia adalah pasar yang besar. Bayangkan bila rakyat Indonesia bersatu padu membeli produk-produk AS, maka ekonomi AS pasti akan melonjak.
4.    MATCHING. Baik Indonesia dan AS itu aakan saling mengisi (matching) bila digabungkan: AS punya teknologi, Indonesia punya sumber daya alam dan tenaga kerja yang murah.
5.    NEW OPPORTUNITIES. Rakyat AS itu menyukai tantangan-tantangan baru, mereka rela mengeluarkan milyaran dolar agar bisa menjadi negara pertama yang mendarat di bulan, mereke juga memilih presiden dari kaum minoritas, seperti John Kennedy yang beragama Katolik dan Barack Obama yang berkulit hitam. Bergabungnya Indonesia akan menjadi tantangan baru yang disukai rakyat AS.

CATATAN:
Sedangkan pertanyaan mengenai: mengapa harus gAMERIKA (bergabung dengan Amerika) bukan gINGGRIS, gPERANCIS, gCINA, gAUSTRALIA, gJEPANG, dll bisa dibaca di buku “Robohnya NKRI Kami”.




MOHON DIRENUNGKAN:
Apabila Arwah menjadi presiden 2014, maka banyak keuntungan akan didapat, salah satunya adalah UMR Rp. 16 juta/bulan dan PPK Rp. 36 juta/bulan. Plus, BONUSnya adalah Rp. 100 juta rupiah per orang (bagi seluruh rakyat Indonesia). Untuk merealisasikan cita-cita tersebut, hanya perlu 3 langkah sederhana, yaitu:
  1. Sebarkan link web "Arwah2014" ini ke berbagai milis, twitter, facebook, dan jejaring sosial lainnya. Juga tulis artikel tentang Arwah di koran, buku, majalah, dan media massa lainnya.
  2. Apabila ada survei tentang capres, sebutkan nama "Arwah"
  3. Dalam Pilpres 2014, coblos capres "Arwah"

Capres lain hanya mengajak anda menyanyikan lagu "Indonesia Raya",  
maka capres Arwah mengajak anda untuk "Bersama Kita Kaya Raya"

JANGAN SIA-SIAKAN HAK ANDA DI 2014 !!!















2 komentar:

  1. jika NKRI menjadi negara bagian AS mau dikemanakan kedaulatannya

    BalasHapus
  2. jika NKRI menjadi negara bagian AS mau dikemanakan kedaulatannya

    BalasHapus